0
Posted by Unknown on 23.59

CARA MEMBUAT CELENGAN HASIL DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK


            Di masa sekarang, banyak produk-produk yang dikemas dengan menggunakan plastik. Plastik merupakan kemasan yang tahan air, tahan banting, dan ringan. Namun, setelah produk yang dikemas dengan plastik habis, kebanyakan orang akan membuang plastik tersebut. Padahal mereka dapat memanfaatkan plastik tersebut untuk keperluan lain-lain dengan cara mengolahnya kembali atau mendaur ulang.
Plastik dapat dimanfaatkan untuk keperluan seperti diolah menjadi sandal, rak piring, tempat cangkir dan lain-lain. Selain itu, gelas plastik juga dapat digunakan sebagai CELENGAN dengan menggunakan kain untuk menutupi bagian luarnya yang berfungsi sebagai hiasan. Celengan dapat berfungsi sebagai tempat menyimpan uang atau dengan kata lain dapat digunakan untuk menabung.
Berikut ini cara untuk membuat celengan dari plastik :
§  Alat dan bahan :
1.    Plastik bekas wadah pakan burung
2.    Cutter
3.    Kain flannel berwarna-warni (sesuai keinginan)
4.    Gunting
5.    Lem UHU
6.    Jarum
7.    Benang
§  Langkah-langkah :
1.    Siapkan plastik bekas yang akan digunakan
2.    Lubangi tutup dari plastik menggunakan cutter sampai terbentuk lubang untuk uang koin
3.    Pasang kembali tutup tersebut ke asalnya
4.    Tutupi seluruh permukaan wadah dari plastik dengan menggunakan kain flannel yang sesuai selera. Gunting kain flannel sampai membentuk / pas dengan permukaan dari wadah plastik bekas
5.    Setelah itu eratkan kain flannel dengan menggunakan lem ke seluruh bagian dari wadah pakan burung
6.    Agar tidak mudah lepas, kita dapat menjahitnya dengan menggunakan jarum dan benang secara melingkar
7.    Jika ingin mempercantik celengan, kita dapat menambahkan hiasan berbentuk astor atau pun potongan pisang ke bagian atas dari celengan
8.    Kemudian lem hiasan tersebut dengan lem UHU
9.    Apabila sudah jadi, celengan dapat digunakan.

Keindahan dari produk ini terdapat pada pembungkusnya yaitu kain flannel. Selain itu, hiasan berbentuk seperti potongan pisang dan astor dapat menambah nilai keindahan dari produk. Semoga, produk yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan menabung.

0
Posted by Unknown on 22.53

Keindahan Wisata Pantai Remen di Tuban





Informasi Umum

Wisata Pantai Remen di Tuban adalah salah satu tempat wisata yang berada di Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Indonesia. Wisata Pantai Remen di Tuban adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari.
Wisata Pantai Remen di Tuban memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika anda berada di kota Tuban tidak mengunjungi wisata Pantai Remen di Tuban yang mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut.
Wisata Pantai Remen di Tuban sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari ibur lainnya.  Keindahan wisata Pantai Remen di Tuban ini sangatlah baik bagi anda semua yang berada di dekat atau di kejauhan untuk merapat mengunjungi tempat wisata Pantai Remen di kota Tuban.

Lokasi

Dimana lokasi Wisata Pantai Remen di Tuban ? seperti yang tertulis di atas lokasi terletak di Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Indonesia. Tetapi jika anda masih bingung di mana lokasi atau letak Wisata Pantai Remen di Tuban saya sarankan anda mencari dengan mengetik Wisata Pantai Remen di Tuban di search google maps saja. Di Google maps sudah tertandai dimana lokasi yang anda cari tersebut.


Daya Tarik

Wisata Pantai Remen di Tuban merupakan tempat wisata yang harus anda kunjungi karena pesona keindahannya tidak ada duanya. Penduduk lokal daerah Wisata Pantai Remen di Tuban juga sangat ramah tamah terhadap wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Kota Tuban juga terkenal akan Wisata Pantai Remen di Tuban yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Pantai utara Bumi wali kota tuban pantai yang di resmiin sekitar bulan Januari 2015 ini masih unyu banget karna memang sangat di rawat oleh penduduk di sekitar pantai, kenapa di namakan pantai remen ya emang lokasinya di Desa remen kecamatan jenu.
Saat memasuki lokasi pantai Remen, pengunjung akan disuguhi pemandangan indah, berupa hamparan pasir putih yang melingkar menjorok ke laut, sehingga terbentuk sebuah telaga atau danau dengan arus air yang cukup tenang. Di telaga ini, para pengunjung biasanya berenang atau hanya sekadar bermain air dan pasir.





Fasilitas

Wisata Pantai Remen di Tuban bisa dibilang sebuah wisata alam yang memiliki beberapa akan fasilitas dan pelayanan di antaranya sebagai berikut :

- Area Parkir kendaraan


- Tempat Istirahat


- Kamar mandi / MCK


-Rumah makan


- dan masih banyak lainya



Transportasi

Bagi wisatawan asal kota Tuban sudah tidak bingung lagi untuk mendatangi lokasi wisata Pantai Remen di Tuban. Akan tetapi bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan luar negeri, tentu mereka bingung dan takut kesasar. Tapi jangan khawatir bagi wisatawan luar kota Tuban saya mempunyai solusinya agar anda semua tidak kesasar.
Tentunya sarana transportasi apa yang anda pakai untuk berwisata ke Pantai Remen di Tuban dengan memakai kendaraan pribadi seperti : Mobil atau motor pribadi. Anda bisa meminta panduan arah ke wisata Pantai Remen di Tuban di google maps yang terpasang di smartphone anda. Karena memakai kendaraan pribadi akan lebih menyenangkan dari pada memakai kendaraan umum.
Akan tetapi jika anda memakai kendaraan umum seperti : bis umum atau angkutan lainnya juga bukan masalah besar, pasalnya anda bisa berhenti di terminal bus kota Tuban. Setelah itu melanjutkan dengan menggunakan ojek ataupun kendaraan pribadi anda menuju Desa Remen hingga sampai di lokasi Wisata Pantai Remen tersebut.


Saran dan Tips

Saran dan tips sebelum menuju ke tempat wisata Pantai Remen di Tuban, anda perlu mempersiapkan keperluan yang akan butuhkan seperti membawa bekal, air minum dan lainnya. Serta beberapa barang tambahan seperti  kamera karena anda pasti ingin mengabadikan moment bersama kelurga ataupun teman - teman anda. Jangan lupa bawa perlengkapan kesehatan (contohnya adalah sabun, tissue basah, obat-obatan, antiseptik). Siapkanlah fisik dan kendaraan anda supaya liburan anda berjalan dengan lancar. Jaga kondisi diri anda dan selalu berhati - hati.


Peta Lokasi





Demikianlah sedikit ulasan mengenai Wisata Pantai Remen di Tuban yang dapat saya informasikan di web teluklove.com. Semoga bisa menginspirasi anda semua untuk mencoba berwisata ke Pantai Remen di Tuban. Sebagai referensi inilah kumpulan wisata wisata terindah di kota Tuban, Jawa Tmur. Semoga informasi yang saya berikan bisa bermanfaat untuk anda semua.



Sumber : http://www.teluklove.com/2016/11/pesona-keindahan-wisata-pantai-remen-di.html

0

Tanaman yang Berkhasiat

Posted by Unknown on 22.01
1.           Nanas Kerang ( Rhoeo srathacea (L.Her.) Hance )
Familia : Commefinaccae
Nanas kerang biasa ditanam orang sebagai tanaman hias, tumbuh subur di       tanah yang lembab. Tanaman ini termasuk anggota suku gawar-gawaran, berasal dari Meksiko dan Hindia Barat.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)   Batuk rejan, batuk berdahak, flu, disentri
20-30 kuntum bunga direbus, minum.
2)      TBC kelenjar, mimisan
15-30 gr daun, rebus, minum.
3)      Acute bronchitis, muntah darah
10 helai daun segar atau 20-30 kuntum bunga ditambah gula batu, ditim
4)      Berak darah ( melena )
10-15 helai daun segar atau 20-50 kuntum bunga kering ditambah gula enau, direbus.
5)      Jatuh terkilir
Dilumatkan, kemudian dibalut.
2.      Ngokilo ( Stachytarpheta mutabilis, Vahl. )
Familia : Acanthaceae
Ngokilo adalah suatu jenis tumbuhan yang berbatang basah dan sepintas lalu menyerupai rumput berbatang tegak. Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai semak.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Tumor
Bahan : Daun ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara pemakaian : dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
2)      Diabetes Mellitus
Bahan : Daun ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara pemakaian : dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
3)      Lever ( sakit kuning )
Bahan : Daun ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara pemakaian : dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
4)      Ambeien ( wasir )
Bahan : Daun ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara pemakaian : dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
5)      Kolesterol tinggi
Bahan : Daun ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara pemakaian : dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
6)      Mag
Bahan : Daun ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara pemakaian : dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
7)      Kena bisa ulat dan semut hitam
Bahan : Daun ngokilo mentah dan segar 1 lembar
Cara pemakaian : digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2 kali setelah berselang 2 jam.
3.      Nona makan sirih ( Clorodendrom thomsonae Balff. )
Familia : Verbenaceae
Tanaman ini biasa ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau di taman-taman, dan dapat ditemukan sampai ketinggian 1000 m dpl. Berasal dari Afrika tropis, dapat ditanam di pot atau di tanah, menyukai lokasi yang sedikit terlindung atau terkena matahari penuh untuk berbunga bagus.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
Daun digunakan untuk mengobati radang selaput gendan telinga
( tympanitis ) pada anak anak. Diminum 5-10 g.
4.      Pacar air ( Impatiens balsamina Linn. )
Familia : Balsaminaceae
Biasanya ditanam sebagai tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm. Bagian tanaman yang dipakai untuk obat adalah : akar, daun, bunga, dan biji.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
Biji : peluruh haid ( emenagog ), mempermudah persalinan
( parturifasien ), kanker saluran pencernaan bagian atas. Pemakaian 3-10 gr, untuk kanker : 15-60 gr, direbus.
Bunga : 1. Peluruh haid, mengakhiri kehamilan ( abortivum ) dipakai bunga warna putih, pemakaian : 3-6 gr, direbus. 2. Pembengkakan, bisul, rematik, radang kulit, pemakaian : lumatkan bunga segar, tempelkan di tempat yang sakit.
Daun : Frakture, anti-inflamasi, pemakaian : lumatkan daun segar, ditempelkan di tempat yang sakit, atau daun direbus, untuk mencuci luka dan daunnya ditempelkan ke tempat yang sakit.
5.      Pacar Cina ( Aglalia odorata Lour. )
Familia : Meliaceae
Pacar cina sering ditanam di kebun dan pekarangan sebagai tanaman hias, atau tumbuh liar di lading-ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan ini didatangkan dari Cina. Bunganya sering digunakan untuk mengharumkan teh atau pakaian.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Darah haid banyak
Daun pacar cina segar sebanyak 1 genggam penuh dicuci bersih, lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum. Sehari 2 kali, masing-masing ½ gelas.
2)      Bau badan
Daun pacar cina sebanyak 10 g dan daun sirih segar sebanyak 7 lembar dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Kemudian minum sehari 2 kali, pagi dan sore, masing-masing ½ gelas.
6.      Padi ( Oryza sativa L. )
Familia : Poaccae ( Gramincae )
Padi banyak varietasnya yang ditanam di sawah dan di lading, sampai ketinggian 1.200 m dpl. Padi yang termasuk keluarga rumput-rumputan ini ditanam dari bijinya secara langsung atau melalui persemaian dahulu.
§  Kegunaan
1)      Selaput biji : mengatasi lambung dan limpa lemah, tidak nafsu makan, gangguan pencernaan, rasa penuh di dada dan perut, beri-beri, serta tangan dan kaki rasa kesemutan.
2)      Tangkai buah : mengatasi rambut kotor, dan keguguran
3)      Biji ( beras ) : mengatasi demam, diare, gondongan, rematik, keseleo, radang payudara, radang kulit, dan bisul.
4)      Akar : mengatasi keringat berlebihan, berkeringat spontan, dan filariasis.
§  Cara pemakaian : selaput biji ( bekatul ) sebanyak 10-15 gr atau akar 15-20 gr direbus, lalu airnya diminum. Untuk pemakaian luar, beras digiling halus bersama bahan lain. Untuk pemakaian setempat, merang dibakar, lalu tambahkan air.
7.      Pala ( Myristica fragrans Houtt. )
Familia : Myristicaceae
Pohon pala memiliki tinggi lebih kurang 10 meter, berbatang tegak, berkayu, warna putih kotor, daun tunggal, bentuk lonjong, ujung dan pangkal runcing, warna hijau mengilat.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Mag
Bahan : biji pala ( serbuk ) 1 gram, buah pisang batu (serbuk) 6 gram, air 100 ml.
Cara pembuatan: diseduh.
Cara pemakaian: diminum 1 kali sekali 100 ml.
Lama pengobatan: diulang selama 30 hari.
2)      Menghentikan muntah dan mulas
Ramuan: biji pala (serbuk) 1 sendok teh, garam sedikit, air secukupnya.
Cara pembuatan: diseduh.
Cara pemakaian: diminum bersama ampasnya.
3)      Suara parau (serak)
Ramuan: biji pala (serbuk) 2 butir, rimpang jahe (dikukus) 3 rimpang, bunga kuncup cengkih (serbuk) 7 biji, air 50 ml.
Cara pembuatan: diseduh.
Cara pemakaian: diborehkan pada leher; bila perlu, ditambah minyak kayu putih sedikit.
Lama pengobatan: diperbarui setiap 3 jam.
8.      Pandan Wangi ( Pandanus amaryllifolius Roxb. )
Familia : Pandanaccae
Pandan wangi tumbuh di daerah tropis dan banyak ditanam di halaman atau di kebun. Pandan kadang tumbuh liar di tepi sungai, tepi rawa, dan di tempat-tempat yang agak lembab, tumbuh subur dari daerah pantai sampai daerah dengan krtinggian 500 m dpl.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Lemah saraf : daun pandan segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu dipotong kecil-kecil. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum pagi dan sore hari, masing-masing 1 gelas.
2)      Rematik dan pegal linu : daun pandan segar sebanyak 3 lembar dicuci bersih lalu diiris tipis-tipis. Seduh dengan ½ cangkir minyak kelapa yang telah dipanaskan sambil diaduk merata. Setelah dingin siap digunakan untuk menggosok bagian tubuh yang sakit.
3)      Gelisah : daun pandan segar sebanyak 2 lembar dicuci lalu diiris tipis-tipis. Seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, lalu disaring, minum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari, sampai tenang.
4)      Rambut rontok : sebanyak 10 lembar daun waru muda yang segar, segenggam daun urang aring, 5 lembar daun mangkokan, 1 lembar daun pandan, 10 kuntum bunga melati, dan 1 kuntum bunga mawar, setelah dicuci bersih lalu dipotong-potong secukupnya. Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam panci email, lalu tambahkan minyak wijen, minyak kelapa dan minyak kemiri masing-masing ½ cangkir. Panaskan sampai mendidih, lalu diangkat. Setelah dingin, disaring, siap untuk digunakan. Caranya, oleskan campuran minyak tadi ke seluruh kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan malam hari sebelum tidur, esok paginya  rambut dikeramas. Lakukan 2-3 kali seminggu.
5)      Menghitamkan rambut
Daun pandan wangi sebanyak 7 lembar dicuci, lalu dipotong-potong. Rebus dengan 1 liter air sampai warnanya menjadi hijau. Embunkan air rebusan tadi semalaman. Pagi harinya, campurkan rebusan daun pandan tadi dengan air perasan 3 buah mengkudu masak. Air campuran tadi lalu digunakan untuk mencuci rambut. Lakukan 3 kali seminggu, sampai terlihat hasilnya.
6)      Ketombe
Daun pandan segar sebanyak 7 lembar dicuci bersih lalu digiling halus. Tambahkan ½ cangkir air bersih sambil diremas merata. Peras dan saring. Air perasan daun pandan ini lalu dioleskan ke seluruh kulit kepala yang berketombe. Biarkan mengering, kalau perlu olesan diulang sekali lagi. Kira-kira ½-1 jam kemudian, rambut dibilas dengan air bersih. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
9.      Pare ( Momordica charantia L. )
Familia : Cucurbitaceae
Pare banyak terdapat di daerah tropika, tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah telantar, tegalan, dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan dip agar, untuk diambil buahnya. Ada 3 jenis tanaman pare, yaitu pare gajih, pare kodok, dan pare hutan. Pare gajih berdaging tebal, warnanya hijau muda atau keputihan, bentuknya besar dan panjang dan rasanya tidak begitu pahit. Pare kodok buahnya bulat pendek, rasanya pahit. Pare hutan adalah pare yang tumbuh liar, buahnya kecil-kecil dan rasanya pahit. Daun dari pare yang tumbuh liar, dinamakan daun tundung. Daun ini dikatakan lebih berkhasiat bila digunakan  untuk pengobatan.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Haus karena panas dalam, demam, heat stroke
Satu buah pare mentah yang masih segar dicuci bersih, lalu dibelah. Buang isinya, potong-potong secukupnya, lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum.
2)      Diabetes
200 gr buah pare segar dicuci bersih lalu diblender. Tambahkan air minum secukupnya, lalu diperas dengan sepotong kain sampai terkumpul sebanyak 50 ml ( seperempat gelas ). Perasan dihangatkan dengan api kecil selama 15-30 menit. Setelah dingin diminum , lakukan setiap hari.
3)      Disentri
Buah pare segar dicuci lalu dibelah, isinya dibuang. Parut atau dijus, airnya diminum. Segera minum air matang. Satu kali minum 200 cc.
4)      Disentri amuba, diare
Ambil akar pare yang masih segar sebanyak 30 gr. Dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan gula pasir secukupnya lalu diminum.
5)      Cacingan pada anak
Daun segar sebanyak 7 gr, diseduh dengan ½ cangkir air panas. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus sebelum makan pagi.
6)      Menyuburkan rambut yang tipis dan kemerahan
Ambil segenggam daun pare, cuci bersih. Daun kemudian ditumbuk sampai seperti bubur, tambahkan air ¾ gelas. Ramuan ini kemudian diembunkan semalaman. Pagi-pagi ramuan ini disaring, airnya dipakai untuk membasuh kulit kepala.
7)      Bisul, abses
Ambil segenggam daun pare, cuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum.
8)      Demam, malaria, sakit lever, sembelit, cacingan
Segenggam penuh daun pare dicuci bersih, lalu ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air matang, diaduk merata lalu disaring. Air saringannya tambahkan sedikit garam, lalu diminum pada pagi hari sebelum makan.
9)      Kencing nanah
6 lembar daun pare, 2 jari akar jayanti, 2 jari kulit kamboja, 1 jari rimpang temulawak, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas.
10.  Pecut kuda ( Stachytarpheta jamaicensis (L) Vahl )
Familia : Verbenaceae
Pecut kuda tumbuh liar di tepi jalan, tanah lapang, dan tempat-tempat telantar lainnya. Tanaman ini dapat ditemukan di daerah cerah, sedang, terlindung dari sinar matahari, dan pada ketinggian 1-1500 m dpl.
§  Kegunaan dan cara pamakaian
1)      Radang tenggorok, batuk
Sediakan 50 gr herba pecut kuda segar, 2 buah kencur ukuran sedang, 2 siung bawang putih. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan ½ cangkir air gula sambil diaduk rata, lalu peras dan saring. Selanjutnya, minum air yang terkumpul, lakukan 3 kali sehari, selama 3-5 hari.
2)      Keputihan
Cuci 50 gr akar pecut kuda segar, lalu iris-iris seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari, masing-masing ½ gelas.
3)      Hepatitis A
Cuci 5-10 tangkai bunga pecut kuda sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan gula batu secukupnya, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
4)      Rematik
Cuci 30-60 gr herba pecut kuda segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali, masimng-masing ½ gelas.
11.  Pepaya ( Carica papaya, Linn. )
Familia : Cariccaceae
Pepaya merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pepaya menyerupai palma, bunganya berwarna putih dan buahnya yang masak berwarna kuning kemerahan, rasanya seperti buah melon. Tanaman ini juga dibudidayakan di kebun-kebun luas karena buahnya yang segar dan bergizi.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Batu ginjal ( niersteen=Belanda )
Bahan : 7 lembar daun papaya
Cara membuat dan menggunakan : memakai formula 3-5-7 plus artinya :
a.      Hari pertama, 3 lembar daun papaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun papaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
b.      Hari kedua, 5 lembar daun papaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun papaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
c.       Hari ketiga, 7 lembar daun papaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun papaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. Untuk menutupnya ditambah dengan minum air kelapa muda ( degan=jawa ), yang dipilih dari buah kelapa hijau.
2)      Hipertensi ( tekanan darah tinggi )
Bahan : 2 potong akar papaya
Cara membuat : direbus dengan 1 liter air sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1 cangkir
3)      Malaria
Bahan : 1 lembar daun pepaya, tempe busuk sebesar ibu jari, garam secukupnya .
Cara membuat : semua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian diperas dan disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan : diminum 1 kali sehari selama 7 hari berturut-turut.
4)      Sakit keputihan
Bahan : 1 lembar daun pepaya, 1 potong akar rumput alang-alang, adas pulosari secukupnya.
Cara membuat : daun papaya dicincang halus, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan 1,5 liter air sampai mendidih dan disaring.
Cara menggunakan : diminum 1 kali sehari 1 gelas dan dilakukan secara teratur.
5)      Kekurangan ASI
Bahan : buah pepaya yang masih hijau ( muda ) tanpa dikuliti.
Cara membuat : buah pepaya tersebut dibelah menjadi 2 bagian, sebagian direbus dengan air dan sebagian yang lain menggunakan cuka.
Cara menggunakan : air rebusan tersebut diminum 2-3 sendok the sehari dan dilakukan secara teratur.
6)      Rematik
Bahan : buah pepaya, 2 butir telur ayam kampung.
Cara membuat : buah pepaya dipotong penampangnya kemudian telur dimasukkan dalam pepaya melalui lubang yang telah dibuat dengan memotong penampang tadi, ditutup kembali rapat-rapat dan dibakar hingga telur yang ada didalamnya masak.
Cara menggunakan : telur yang sudah masak tersebut dimakan pagi dan sore.
7)      Malnutrisi ( gejala kekurangan salah satu zat makanan pada balita )
Bahan : 2 lembar daun pepaya, 3 tangkai daun dadap serep, kapur sirih secukupnya.
Cara membuat : semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus.
Cara menggunakan : dipergunakan sebagai bedak dan dioleskan pada perut balita yang sakit.
8)      Gangguan saluran kencing
Bahan : 3 potong akar pepaya.
Cara membuat : direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum 1 kali sehari setengah gelas.
9)      Haid berlebihan
Bahan : buah pepaya yang masih hijau ( muda )
Cara membuat : direbus dengan air sampai masak.
Cara menggunakan : dimakan dagingnya.
10)    Sakit perut pada waktu haid
Bahan : 1 lembar daun pepaya, buah asam dan garam secukupnya.
12.   Petai cina ( Leacaena glauca Lmk. de wit )
Familia : Mimesaceae
Petai cina adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Pengembangbiakannya selain dengan penyebaran biji yang sudah tua juga dapat dilakukan dengan cara stek batang.
§   Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Diabetes mellitus
Bahan : biji petai cina yang sudah tua dan kering.
Cara membuat : digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus
( sampai bubuk ). Kemudian ambil 1 sendok dan diseduh dengan air panas ( seperti membuat kopi )
Cara menggunakan : diminum 1 kali sehari 1 gelas dan dilakukan secara teratur.
2)      Cacingan
Bahan : biji petai cina yang sudah tua dan kering.
Cara membuat : digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus
( sampai bubuk ). Kemudian ambil 1 sendok dan diseduh dengan ½ -1 gelas air panas ( seperti membuat kopi ).
Cara menggunakan : diminum menjelang tidur pada malam hari.
3)      Meningkatkan gairah seks
Bahan : 1 sendok petai cina, 1 sendok bubuk merica hitam, 2 butir kuning telur ayam kampung mentah dan 1 sendok madu.
Cara membuat : semua bahan tersebut dicampur sampai merata.
Cara menggunakan : diminum
4)      Luka baru dan bengkak
Bahan : daun petai cina secukupnya.
Cara membuat : ditumbuk halus atau dikunyah.
Cara menggunakan : ditempelkan pada bagian yang luka/bengkak.
5)      Tlusuben ( benda-benda masuk ke dalam tubuh “ daging “ disebabkan oleh kayu dan bambu )
Bahan : daun petai cina yang masih muda dan terasi dapur.
Cara membuat : daun petai cina ditumbuk halus dan ditambah terasi dapur secukupnya, diaduk sampai merata.
Cara menggunakan : ditempelkan pada bagian yang sakit, kemudian dibalut dengan kain pembalut.
13.  Pinang ( Areca catechu L. )
Familia : Arecaceae
Pinang umumnya ditanam di pekarangan, di taman-taman atau dibudidayakan, kadang tumbuh liar di tepi sungai dan tempat-tempat lain, dapat ditemukan dari 1-1.400 m dpl.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Cacingan
30 gr serbuk biji pinang direbus dengan 2 gelas air, didihkan perlahan-lahan selama 1 jam. Setelah dingin disaring, minum sekaligus sebelum makan pagi.
2)      Luka
Biji ditumbuk halus, untuk dipakai pada luka.
3)      Kudis
Biji pinang digiling halus, tambahkan sedikit air kapur sirih sampai menjadi adonan seperti bubur. Dipakai untuk memoles bagian tubuh yang kudis.
4)      Koreng
Pinang, gambir, kapur sirih masing-masing sebesar telur cecak, tembakau sebesar ibu jari dan 1 lembar daun sirih segar. Bahan-bahan tersebut dicampur, lalu digiling halus. Lumurkan pada koreng yang telah dibersihkan.
5)      Disentri
Buah pinang yang warnanya kuning muda, dicuci, lalu direndam dalam 1 gelas air selama beberapa jam. Minum air rendaman pinang.
6)      Membersihkan dan memperkuat gigi dan gusi
Biji pinang diiris tipis-tipis. Kunyah setiap hari selama beberapa menit, lalu ampasnya dibuang.
7)      Sakit pinggang
Daun secukupnya dicuci bersih, lalu digiling halus. Tambahkan minyak kelapa secukupnya, panaskan sebentar di atas api. Hangat-hangat dipakai untuk mengompres bagian pinggang yang sakit.
8)      Difteri
1 butir biji pinang kering digiling halus, seduh dengan ¾ cangkir air panas dan 1 sendok makan madu. Setelah dingin dipakai untuk kumur-kumur di tenggorokan selama 2-3 menit, lalu dibuang. Lakukan 3 kali sehari.
14.  Pisang ( Musa Paradisiaca, Linn. )
Familia : Musaceae
Tumbuhan  ini berasal dari Asia dan tersebar di Spanyol, Italia, Indonesia, Amerika dan bagian dunia yang lain. Tumbuhan pisang menyukai daerah alam terbuka yang cukup sinar matahari, cocok tumbuh di dataran rendah sampai pada ketinggian 1.000 meter lebih diatas permukaan laut.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Kanker perut
Bahan : tunas/anak batang pohon pisang dan 1 potong tumbuhan benalu teh.
Cara membuat : anak pisang diparut dan diambil airnya sebanyak 4 gelas, kemudian direbus bersama dengan benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore dan dilakukan secara teratur.
2)      Sakit kuning
Bahan : buah pisang emas yang sudah masak.
Cara menggunakan : makan pisang emas yang banyak.
3)      Keluarga berencana :
Bahan : bunga pisang ambon.
Cara membuat : direbus dengan air sampai mendidih
Cara menggunakan : diminum airnya 2 kali sehari, pagi hari dan sebelum tidur. Dilakukan selama 7 hari berturut-turut sesudah menstruasi atau melahirkan.
4)      Pendarahan usus besar
Bahan : tunas/anak pisang dan 1 potong bonggol benalu teh.
Cara membuat : anak pisang diparut dan diperas untuk diambil airnya sebanyak 2 gelas kemudian direbus bersama dengan bonggol benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan : disaring dan diminum 2 kali sehari 1 cangkir.
5)      Pendarahan pada rahim
Bahan : tunas/anak pisang dan 1 potong bonggol benalu teh.
Cara membuat : anak pisang diparut dan diambil airnya sebanyak 2 gelas, kemudian direbus bersama dengan bonggol benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan : disaring dan diminum 1 kali sehari ½ gelas.
6)      Mencegah pendarahan sehabis melahirkan
Bahan : batang pohon pisang.
Cara membuat : batang pohon pisang diparut untuk diambil airnya.
Cara menggunakan : disaring dan diminum 2 kali sehari ½ gelas.
7)      Sariawan usus
Bahan : kulit buah pisang kluthuk yang sudah masak dan buah pisang mentah.
Cara membuat : kulit pisang kluthuk dan buah pisang mentah tersebut diiris-iris tipis, kemudian ditumbuk halus, diperas sampai keluar airnya dan diembun-embunkan semalam di luar rumah.
Cara menggunakan : diminum setelah bangun tidur/pagi hari.
8)      Merapatkan vagina dan mencegah pendarahan
Bahan : batang pohon pisang batu yang belum berbunga.
Cara membuat : pohon pisang dipancung untuk diambil airnya yang bersih.
Cara menggunakan : digunakan untuk mencuci vagina setelah bersalin.
9)      Ambeien
Bahan : buah pisang kluthuk yang masih mentah, adas pulasari secukupnya dan 1 potong gula merah.
Cara membuat : buah pisang kluthuk diparut untuk diambil airnya. Kemudian dicampur dengan bahan lainnya dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan : disaring, lalu diminum.
10)  Cacar air
Bahan : bonggol batang pisang kluthuk, adas pulosari.
Cara membuat : bonggol pisang diparut untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai merata.
Cara menggunakan : disaring dan diminum.
11)    Telinga bengkak
Bahan : kulit pisang kustruk
Cara membuat : kulit pisang dipanggang dan dalam keadaan hangat-hangat diperas untuk diambil airnya.
Cara menggunakan : dioleskan pada bagian telinga yang bengkak.
12)    Tenggorokan bengkak
Bahan : bonggol pisang kapok ( kepok )
Cara membuat : bonggol pisang diparut dan diperas untuk diambil airnya.
Cara menggunakan : dipakai untuk kumur
13)    Disentri
Bahan : bonggol pisang kluthuk.
Cara membuat : diparut untuk diambil airnya sebanyak ½ gelas.
Cara menggunakan : diminum 3 hari sekali.
14)    Diare ( orang dewasa )
Bahan : buah pisang kapur mentah.
Cara membuat : dibakar
Cara menggunakan : dimakan
15)    Diare ( bayi )
Bahan : buah pisang kapok ( kepok ) mentah.
Cara membuat : diiris-iris dan digoreng tanpa minyak.
Cara menggunakan : dimakan oleh ibu yang sedang menyusui bayi tersebut.
16)    Amandel
Bahan : bonggol batang pisang.
Cara membuat : diparut dan diperas untuk diambil airnya.
Cara menggunakan : diminum.
15.    Pohon merah ( Euphorbia puicherrima Willd. Et Klotzsch )
Familia : Euphorbia
Tanaman hias yang asalnya dari Meksiko ini dapat di temukan dari 1-1.400 m dpl, tetapi untuk mendapatkan warna daun yang cerah lebih cocok bila ditanam pada ketinggian sekitar 600 m dpi.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Radang kulit erysipelas
Daun secukupnya dicuci bersih, lalu ditumbuk sampai halus. Balurkan ke bagian tubuh yang sakit.
2)      Melancarkan ASI
10 gr bunga dicuci lalu direbus, minum.
16.   Pulai ( Alstonia scholaris [L.] R. Br. )
Familia : Pulai termasuk suku kamboja-kambojaan, tersebar di seluruh nusantara. Di Jawa pulai tumbuh di hutan jati, hutan campuran dan hutan kecil di pedesaan, ditemukan dari dataran rendah sampai 900 m dpl. Pulai kadang ditanam di pekarangan dekat pagar atau ditanam sebagai pohon hias.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Demam
Kulit batang pulai sebanyak 3 gr dicuci bersih, lalu direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, disaring, tambahkan 1 sendok makan madu lalu diaduk merata. Minum sekaligus.
2)      Malaria
Kulit batang pulai yang sudah digiling menjadi bubuk, diambil sebanyak 2 sendok makan. Rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, disaring, minum sekaligus. Lakukan setiap hari sampai sembuh. Setelah minum obat ini, hindari makanan yang asam dan pedas. Bila penyakitnya berat, gunakan kulit pulai hitam.
3)      Diare
Minumlah rebusan kulit batang pulai.
4)      Memperkuat lambung
Kulit batang pulai lapisan sebelah dalam diremas-remas dalam air, kemudian diminum.
5)      Perut kembung, limpa membesar
Kulit batang pulai bagian dalam diremas-remas dengan cuka, lalu minum.
6)      Darah tinggi
Kulit batang pulai ¼ jari, daun kumis kucing dan daun poncosudo sebanyak 1/5 genggam, daun pegagan, dan daun meniran masing-masing ¼ genggam, buah ketapang 1 buah, gula enau 3 jari. Semua bahan dicuci, lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Setiap kali minum cukup ¾ gelas. 
7)      Kencing manis
Kulit batang pulai sebanyak 2 jari, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin disaring, minum ½ jam sebelum makan. Sehari 2 kali, masing-masing ¾ gelas.
8)      Membangkitkan selera makan
Sebanyak 10 gr bubuk dari kulit batang pulai diseduh dengan air mendidih. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk limau, 1 sendok makan madu dan sedikit garam, aduk merata. Setelah dingin diminum sekaligus.
9)      Borok bernanah
Daun pulai kering digiling menjadi serbuk. Taburkan pada borok bernanah setelah dibersihkan terlebih dahulu. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.
10)    Beri-beri
Ambil daun pulai yang masih muda sebanyak 16 lembar, masukkan ke dalam bambu, lalu direbus dengan air bersih. Air rebusannya diminum pada pagi hari. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
11)    Wanita setelah melahirkan ( untuk membersihkan organ dalam )
Sediakan daun pulai dan rimpang jahe yang segar secukupnya, lalu cuci bersih. Buat menjadi jus atau ditumbuk sampai halus. Saring dan peras airnya lalu diminum.
12)    Sakit badan dan dada
Gunakan akar pulai yang dikunyah dengan pinang. Balurkan pada badan yang sakit.
17.  Pulutan ( Urena lobata Linn. )
Familia : Malvaceae
Jenis tumbuhan berserat dari suku kapas-kapasan ini tumbuh di daerah iklim tropik termasuk di Indonesia. Tumbuh liar di halaman, ladang, tanah kosong dan tempat-tempat yang banyak sinar matahari sampai setinggi + 1 m. 800 m di atas permukaan laut.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Influenza
24 gr akar pulutan direbus, diminum.
2)      Disentri
30-60 gr akar pulutan kering direbus, diminum.
3)      Keputihan, kencing keruh
30-60 gr akar pulutan segar direbus, diminum.
4)      Bengkak karena nephiritis
30-60 gr akar pulutan segar ditambah air secukupnya, rebus sampai mendidih, diminum sehari 2 kali.
5)      Koreng berdarah, bisul
Ditempeli bunga pulutan
18.  Putri Malu ( Mimosa pudica Linn. )
Familia : Mimosaccae
Tumbuh di pinggir jalan, tanah lapang, cepat berkembang biak, tumbuh tidur di tanah, kadang-kadang tegak. Batang bulat, berbulu dan berduri.
§  Kegunaan dan cara pamakaian
1)      Insomnia
Daun mimosa pudica 30-60 gr, direbus. Minum.
2)      Batuk dengan dahak banyak
Akar putrid malu 10-15 gr, direbus.
3)      Ascariasis
Mimosa pudica 15-30 gr, direbus.
4)      Rheumatik
15 gr akar Mimosa pudica direndam dalam arak putih 500 cc selama 2 minggu.
19.  Rambutan ( Naphelium lappaceum L. )
Familia : Sapindaceae
Rambutan banyak ditanam sebagai pohon buah, kadang-kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah, hingga ketinggian 300-600 m dpl. Rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Disentri
Cuci kulit buah rambutan (10 buah ) potong-potong seperlunya. Tambahkan tiga gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum sehari 2 kali, masing-masing tiga perempat gelas.
2)      Demam
Cuci kulit buah rambutan yang telah dikeringkan ( 15 g ). Tambahkan tiga gelas air bersih, lalu rebus sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing sepertiga bagian.
3)      Menghitamkan rambut beruban
Cuci daun rambutan secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit air sambil diaduk merata sampai menjadi adonan seperti bubur. Peras dan saring dengan sepotong kain. Gunakan air yang terkumpul untuk membasahi rambut kepala. Lakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
4)      Kencing manis
Gongseng biji rambutan (lima biji), lalu giling sampai menjadi serbuk. Seduh dengan satu cangkir air panas. Setelah dingin, minum airnya sekaligus. Lakukan 1-2 kali sehari.
5)      Sariawan
Cuci kulit kayu rambutan (tiga ruas jari), lalu rebus dengan dua gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Gunakan untuk berkumur selagi hangat.
20.  Rumput mutiara ( Hedyotis corymbosa [L.] Lamk. )
Familia : Rubiaceae
Rumput tumbuh rindang berserak, agak lemah, tinggi 15-50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Rumput ini mempunyai khasiat sama seperti Hedyotis diffusa Willd.= Rumput lidah ular = Baihua she she cao.
§  Kegunaan dan cara pemakaian
1)      Memar, pyodermi, gigitan ular, tersiram air panas, tulang patah, terkilir
Lumatkan herba segar, untuk dibubuhkan di tempat yang sakit.
2)      Tersiram air panas
Herba segar secukupnya direbus, untuk cuci.
3)      Radang usus buntu (Acute simple appendicitis) dan peritonitis local yang ringan
60 gr herba direbus, dibagi untuk 2-3 x minum, selama 6-8 hari. Pada kasus berat, harus dengan campuran lain.
4)      Sumbatan saluran sperma (Epididymic stasis)
30 gr herba ini direbus, minum selama 3-4 minggu, paad kasus-kasus nyeri buah zakar akibat gumpalan sperma setelah dilakukan pengikatan saluran epididymis.
5)      Kanker

30-60 gr direbus, minum. Ditambahkan pada pengobatan konvensional/obat anti-neoplastic, baik bersama-sama atau diberikan berseling. 

Copyright © 2009 The Lost Treasure All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.