1.
Nanas
Kerang ( Rhoeo srathacea (L.Her.) Hance )
Familia : Commefinaccae
Nanas kerang biasa ditanam orang sebagai tanaman
hias, tumbuh subur di tanah yang
lembab. Tanaman ini termasuk anggota suku gawar-gawaran, berasal dari Meksiko
dan Hindia Barat.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Batuk
rejan, batuk berdahak, flu, disentri
20-30 kuntum bunga direbus, minum.
2)
TBC
kelenjar, mimisan
15-30 gr daun, rebus, minum.
3)
Acute
bronchitis, muntah darah
10 helai daun segar atau 20-30
kuntum bunga ditambah gula batu, ditim
4)
Berak
darah ( melena )
10-15 helai daun segar atau 20-50
kuntum bunga kering ditambah gula enau, direbus.
5)
Jatuh
terkilir
Dilumatkan, kemudian dibalut.
2.
Ngokilo
( Stachytarpheta mutabilis, Vahl. )
Familia : Acanthaceae
Ngokilo adalah suatu
jenis tumbuhan yang berbatang basah dan sepintas lalu menyerupai rumput
berbatang tegak. Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh
sebagai semak.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Tumor
Bahan
: Daun
ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara
pemakaian : dimakan sebagai lalapan setiap hari dan
dilakukan secara teratur.
2)
Diabetes
Mellitus
Bahan
: Daun
ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara
pemakaian : dimakan sebagai lalapan setiap hari dan
dilakukan secara teratur.
3)
Lever
( sakit kuning )
Bahan
: Daun
ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara
pemakaian : dimakan sebagai lalapan setiap hari dan
dilakukan secara teratur.
4)
Ambeien
( wasir )
Bahan
: Daun
ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara
pemakaian : dimakan sebagai lalapan setiap hari dan
dilakukan secara teratur.
5)
Kolesterol
tinggi
Bahan : Daun
ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara
pemakaian : dimakan sebagai lalapan setiap hari dan
dilakukan secara teratur.
6)
Mag
Bahan
: Daun
ngokilo mentah dan segar 3 lembar.
Cara
pemakaian : dimakan sebagai lalapan setiap hari dan
dilakukan secara teratur.
7)
Kena
bisa ulat dan semut hitam
Bahan
: Daun
ngokilo mentah dan segar 1 lembar
Cara
pemakaian : digosokkan pada bagian tubuh yang gatal
hingga daun tersebut mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2 kali setelah
berselang 2 jam.
3.
Nona
makan sirih ( Clorodendrom thomsonae Balff. )
Familia : Verbenaceae
Tanaman ini biasa
ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau di taman-taman, dan dapat
ditemukan sampai ketinggian 1000 m dpl. Berasal dari Afrika tropis, dapat
ditanam di pot atau di tanah, menyukai lokasi yang sedikit terlindung atau
terkena matahari penuh untuk berbunga bagus.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
Daun digunakan untuk
mengobati radang selaput gendan telinga
( tympanitis ) pada
anak anak. Diminum 5-10 g.
4.
Pacar
air ( Impatiens balsamina Linn. )
Familia : Balsaminaceae
Biasanya ditanam
sebagai tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm. Bagian tanaman yang dipakai untuk
obat adalah : akar, daun, bunga, dan biji.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
Biji : peluruh
haid ( emenagog ), mempermudah persalinan
( parturifasien ), kanker saluran pencernaan bagian
atas. Pemakaian 3-10 gr, untuk kanker : 15-60 gr, direbus.
Bunga
: 1.
Peluruh haid, mengakhiri kehamilan ( abortivum ) dipakai bunga warna putih, pemakaian : 3-6 gr, direbus. 2.
Pembengkakan, bisul, rematik, radang kulit, pemakaian : lumatkan bunga segar, tempelkan di tempat yang sakit.
Daun
: Frakture,
anti-inflamasi, pemakaian : lumatkan
daun segar, ditempelkan di tempat yang sakit, atau daun direbus, untuk mencuci
luka dan daunnya ditempelkan ke tempat yang sakit.
5.
Pacar
Cina ( Aglalia odorata Lour. )
Familia : Meliaceae
Pacar cina sering
ditanam di kebun dan pekarangan sebagai tanaman hias, atau tumbuh liar di
lading-ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan ini didatangkan dari
Cina. Bunganya sering digunakan untuk mengharumkan teh atau pakaian.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Darah
haid banyak
Daun pacar cina segar sebanyak 1 genggam penuh
dicuci bersih, lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah
dingin disaring dan diminum. Sehari 2 kali, masing-masing ½ gelas.
2)
Bau
badan
Daun pacar cina sebanyak 10 g dan daun sirih segar
sebanyak 7 lembar dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa
1 gelas. Setelah dingin disaring. Kemudian minum sehari 2 kali, pagi dan sore,
masing-masing ½ gelas.
6.
Padi
( Oryza sativa L. )
Familia : Poaccae (
Gramincae )
Padi banyak varietasnya
yang ditanam di sawah dan di lading, sampai ketinggian 1.200 m dpl. Padi yang
termasuk keluarga rumput-rumputan ini ditanam dari bijinya secara langsung atau
melalui persemaian dahulu.
§ Kegunaan
1)
Selaput
biji : mengatasi lambung dan limpa lemah, tidak nafsu
makan, gangguan pencernaan, rasa penuh di dada dan perut, beri-beri, serta
tangan dan kaki rasa kesemutan.
2)
Tangkai
buah : mengatasi rambut kotor, dan keguguran
3)
Biji
( beras ) : mengatasi demam, diare, gondongan,
rematik, keseleo, radang payudara, radang kulit, dan bisul.
4)
Akar
:
mengatasi keringat berlebihan, berkeringat spontan, dan filariasis.
§ Cara pemakaian : selaput
biji ( bekatul ) sebanyak 10-15 gr atau akar 15-20 gr direbus, lalu airnya
diminum. Untuk pemakaian luar, beras digiling halus bersama bahan lain. Untuk
pemakaian setempat, merang dibakar, lalu tambahkan air.
7.
Pala
( Myristica fragrans Houtt. )
Familia : Myristicaceae
Pohon pala memiliki
tinggi lebih kurang 10 meter, berbatang tegak, berkayu, warna putih kotor, daun
tunggal, bentuk lonjong, ujung dan pangkal runcing, warna hijau mengilat.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Mag
Bahan
: biji
pala ( serbuk ) 1 gram, buah pisang batu (serbuk) 6 gram, air 100 ml.
Cara
pembuatan: diseduh.
Cara
pemakaian: diminum 1 kali sekali 100 ml.
Lama
pengobatan: diulang selama 30 hari.
2)
Menghentikan
muntah dan mulas
Ramuan:
biji pala (serbuk) 1 sendok teh, garam sedikit, air secukupnya.
Cara
pembuatan: diseduh.
Cara
pemakaian: diminum bersama ampasnya.
3)
Suara
parau (serak)
Ramuan:
biji pala (serbuk) 2 butir, rimpang jahe (dikukus) 3 rimpang, bunga kuncup
cengkih (serbuk) 7 biji, air 50 ml.
Cara
pembuatan: diseduh.
Cara
pemakaian: diborehkan pada leher; bila perlu, ditambah minyak
kayu putih sedikit.
Lama
pengobatan: diperbarui setiap 3 jam.
8.
Pandan
Wangi ( Pandanus amaryllifolius Roxb. )
Familia : Pandanaccae
Pandan wangi tumbuh di
daerah tropis dan banyak ditanam di halaman atau di kebun. Pandan kadang tumbuh
liar di tepi sungai, tepi rawa, dan di tempat-tempat yang agak lembab, tumbuh
subur dari daerah pantai sampai daerah dengan krtinggian 500 m dpl.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Lemah
saraf : daun pandan segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu
dipotong kecil-kecil. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas.
Setelah dingin disaring lalu diminum pagi dan sore hari, masing-masing 1 gelas.
2)
Rematik
dan pegal linu : daun pandan segar sebanyak 3 lembar
dicuci bersih lalu diiris tipis-tipis. Seduh dengan ½ cangkir minyak kelapa
yang telah dipanaskan sambil diaduk merata. Setelah dingin siap digunakan untuk
menggosok bagian tubuh yang sakit.
3)
Gelisah
:
daun pandan segar sebanyak 2 lembar dicuci lalu diiris tipis-tipis. Seduh
dengan segelas air panas. Setelah dingin, lalu disaring, minum sekaligus.
Lakukan 2-3 kali sehari, sampai tenang.
4)
Rambut
rontok : sebanyak 10 lembar daun waru muda yang segar,
segenggam daun urang aring, 5 lembar daun mangkokan, 1 lembar daun pandan, 10
kuntum bunga melati, dan 1 kuntum bunga mawar, setelah dicuci bersih lalu
dipotong-potong secukupnya. Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam panci
email, lalu tambahkan minyak wijen, minyak kelapa dan minyak kemiri
masing-masing ½ cangkir. Panaskan sampai mendidih, lalu diangkat. Setelah
dingin, disaring, siap untuk digunakan. Caranya, oleskan campuran minyak tadi
ke seluruh kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan malam hari sebelum
tidur, esok paginya rambut dikeramas.
Lakukan 2-3 kali seminggu.
5)
Menghitamkan
rambut
Daun pandan wangi sebanyak 7 lembar dicuci, lalu
dipotong-potong. Rebus dengan 1 liter air sampai warnanya menjadi hijau.
Embunkan air rebusan tadi semalaman. Pagi harinya, campurkan rebusan daun
pandan tadi dengan air perasan 3 buah mengkudu masak. Air campuran tadi lalu
digunakan untuk mencuci rambut. Lakukan 3 kali seminggu, sampai terlihat
hasilnya.
6)
Ketombe
Daun pandan segar sebanyak 7 lembar dicuci bersih
lalu digiling halus. Tambahkan ½ cangkir air bersih sambil diremas merata.
Peras dan saring. Air perasan daun pandan ini lalu dioleskan ke seluruh kulit
kepala yang berketombe. Biarkan mengering, kalau perlu olesan diulang sekali
lagi. Kira-kira ½-1 jam kemudian, rambut dibilas dengan air bersih. Lakukan
setiap hari sampai sembuh.
9.
Pare
( Momordica charantia L. )
Familia : Cucurbitaceae
Pare banyak terdapat di
daerah tropika, tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar
di tanah telantar, tegalan, dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan
dirambatkan dip agar, untuk diambil buahnya. Ada 3 jenis tanaman pare, yaitu pare
gajih, pare kodok, dan pare hutan. Pare gajih berdaging tebal, warnanya hijau
muda atau keputihan, bentuknya besar dan panjang dan rasanya tidak begitu
pahit. Pare kodok buahnya bulat pendek, rasanya pahit. Pare hutan adalah pare
yang tumbuh liar, buahnya kecil-kecil dan rasanya pahit. Daun dari pare yang
tumbuh liar, dinamakan daun tundung. Daun ini dikatakan lebih berkhasiat bila
digunakan untuk pengobatan.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Haus
karena panas dalam, demam, heat stroke
Satu buah pare mentah yang masih segar dicuci
bersih, lalu dibelah. Buang isinya, potong-potong secukupnya, lalu direbus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,
minum.
2)
Diabetes
200 gr buah pare segar dicuci bersih lalu diblender.
Tambahkan air minum secukupnya, lalu diperas dengan sepotong kain sampai
terkumpul sebanyak 50 ml ( seperempat gelas ). Perasan dihangatkan dengan api
kecil selama 15-30 menit. Setelah dingin diminum , lakukan setiap hari.
3)
Disentri
Buah pare segar dicuci lalu dibelah, isinya dibuang.
Parut atau dijus, airnya diminum. Segera minum air matang. Satu kali minum 200
cc.
4)
Disentri
amuba, diare
Ambil akar pare yang masih segar sebanyak 30 gr.
Dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan gula pasir secukupnya lalu
diminum.
5)
Cacingan
pada anak
Daun segar sebanyak 7 gr, diseduh dengan ½ cangkir
air panas. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk sampai
merata, minum sekaligus sebelum makan pagi.
6)
Menyuburkan
rambut yang tipis dan kemerahan
Ambil segenggam daun pare, cuci bersih. Daun
kemudian ditumbuk sampai seperti bubur, tambahkan air ¾ gelas. Ramuan ini
kemudian diembunkan semalaman. Pagi-pagi ramuan ini disaring, airnya dipakai
untuk membasuh kulit kepala.
7)
Bisul,
abses
Ambil segenggam daun pare, cuci bersih lalu direbus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,
minum.
8)
Demam,
malaria, sakit lever, sembelit, cacingan
Segenggam penuh daun pare dicuci bersih, lalu
ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air matang, diaduk merata lalu disaring.
Air saringannya tambahkan sedikit garam, lalu diminum pada pagi hari sebelum
makan.
9)
Kencing
nanah
6 lembar daun pare, 2 jari akar jayanti, 2 jari
kulit kamboja, 1 jari rimpang temulawak, 3 jari gula enau, dicuci dan
dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas.
10. Pecut kuda ( Stachytarpheta
jamaicensis (L) Vahl )
Familia : Verbenaceae
Pecut kuda tumbuh liar
di tepi jalan, tanah lapang, dan tempat-tempat telantar lainnya. Tanaman ini
dapat ditemukan di daerah cerah, sedang, terlindung dari sinar matahari, dan
pada ketinggian 1-1500 m dpl.
§ Kegunaan dan cara pamakaian
1)
Radang
tenggorok, batuk
Sediakan 50 gr herba pecut kuda segar, 2 buah kencur
ukuran sedang, 2 siung bawang putih. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu tumbuk
sampai halus. Tambahkan ½ cangkir air gula sambil diaduk rata, lalu peras dan
saring. Selanjutnya, minum air yang terkumpul, lakukan 3 kali sehari, selama
3-5 hari.
2)
Keputihan
Cuci 50 gr akar pecut kuda segar, lalu iris-iris
seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan
sore hari, masing-masing ½ gelas.
3)
Hepatitis
A
Cuci 5-10 tangkai bunga pecut kuda sampai bersih,
lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan gula batu secukupnya, lalu rebus dalam
3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya
diminum. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
4)
Rematik
Cuci 30-60 gr herba pecut kuda segar, lalu
potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusnya
tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2
kali, masimng-masing ½ gelas.
11. Pepaya ( Carica papaya, Linn. )
Familia : Cariccaceae
Pepaya merupakan
tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pepaya menyerupai palma, bunganya
berwarna putih dan buahnya yang masak berwarna kuning kemerahan, rasanya
seperti buah melon. Tanaman ini juga dibudidayakan di kebun-kebun luas karena
buahnya yang segar dan bergizi.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Batu
ginjal ( niersteen=Belanda )
Bahan
: 7
lembar daun papaya
Cara
membuat dan menggunakan : memakai formula 3-5-7 plus artinya
:
a.
Hari pertama, 3 lembar daun papaya
yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun
papaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
b.
Hari kedua, 5 lembar daun papaya
yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun
papaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus.
c.
Hari ketiga, 7 lembar daun papaya
yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun
papaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. Untuk menutupnya ditambah dengan
minum air kelapa muda ( degan=jawa ), yang dipilih dari buah kelapa hijau.
2)
Hipertensi
( tekanan darah tinggi )
Bahan
: 2
potong akar papaya
Cara
membuat : direbus dengan 1 liter air sampai mendidih hingga
tersisa 1 gelas, kemudian disaring.
Cara
menggunakan : diminum 2 kali sehari 1 cangkir
3)
Malaria
Bahan
: 1
lembar daun pepaya, tempe busuk sebesar ibu jari, garam secukupnya .
Cara
membuat : semua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian
diperas dan disaring untuk diambil airnya.
Cara
menggunakan : diminum 1 kali sehari selama 7 hari
berturut-turut.
4)
Sakit
keputihan
Bahan
: 1
lembar daun pepaya, 1 potong akar rumput alang-alang, adas pulosari secukupnya.
Cara
membuat : daun papaya dicincang halus, kemudian direbus
bersama bahan lainnya dengan 1,5 liter air sampai mendidih dan disaring.
Cara
menggunakan : diminum 1 kali sehari 1 gelas dan
dilakukan secara teratur.
5)
Kekurangan
ASI
Bahan
: buah
pepaya yang masih hijau ( muda ) tanpa dikuliti.
Cara
membuat : buah pepaya tersebut dibelah menjadi 2 bagian,
sebagian direbus dengan air dan sebagian yang lain menggunakan cuka.
Cara
menggunakan : air rebusan tersebut diminum 2-3 sendok
the sehari dan dilakukan secara teratur.
6)
Rematik
Bahan
: buah
pepaya, 2 butir telur ayam kampung.
Cara
membuat : buah pepaya dipotong penampangnya kemudian telur
dimasukkan dalam pepaya melalui lubang yang telah dibuat dengan memotong
penampang tadi, ditutup kembali rapat-rapat dan dibakar hingga telur yang ada
didalamnya masak.
Cara
menggunakan : telur yang sudah masak tersebut dimakan
pagi dan sore.
7)
Malnutrisi
( gejala kekurangan salah satu zat makanan pada balita )
Bahan
: 2
lembar daun pepaya, 3 tangkai daun dadap serep, kapur sirih secukupnya.
Cara
membuat : semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus.
Cara
menggunakan : dipergunakan sebagai bedak dan
dioleskan pada perut balita yang sakit.
8)
Gangguan
saluran kencing
Bahan
: 3
potong akar pepaya.
Cara
membuat : direbus dengan 1 liter air sampai mendidih,
kemudian disaring.
Cara
menggunakan : diminum 1 kali sehari setengah gelas.
9)
Haid
berlebihan
Bahan
: buah
pepaya yang masih hijau ( muda )
Cara
membuat : direbus dengan air sampai masak.
Cara
menggunakan : dimakan dagingnya.
10)
Sakit
perut pada waktu haid
Bahan
: 1
lembar daun pepaya, buah asam dan garam secukupnya.
12. Petai cina ( Leacaena glauca Lmk. de wit )
Familia : Mimesaceae
Petai cina adalah tumbuhan yang memiliki batang
pohon keras dan berukuran tidak besar. Pengembangbiakannya selain dengan
penyebaran biji yang sudah tua juga dapat dilakukan dengan cara stek batang.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Diabetes
mellitus
Bahan
: biji
petai cina yang sudah tua dan kering.
Cara
membuat : digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus
( sampai bubuk ). Kemudian ambil 1 sendok dan
diseduh dengan air panas ( seperti membuat kopi )
Cara
menggunakan : diminum 1 kali sehari 1 gelas dan
dilakukan secara teratur.
2)
Cacingan
Bahan
: biji
petai cina yang sudah tua dan kering.
Cara
membuat : digoreng tanpa minyak dan ditumbuk halus
( sampai bubuk ). Kemudian ambil 1 sendok dan
diseduh dengan ½ -1 gelas air panas ( seperti membuat kopi ).
Cara
menggunakan : diminum menjelang tidur pada malam hari.
3)
Meningkatkan
gairah seks
Bahan
: 1
sendok petai cina, 1 sendok bubuk merica hitam, 2 butir kuning telur ayam
kampung mentah dan 1 sendok madu.
Cara
membuat : semua bahan tersebut dicampur sampai merata.
Cara
menggunakan : diminum
4)
Luka
baru dan bengkak
Bahan
: daun petai cina secukupnya.
Cara
membuat : ditumbuk halus atau dikunyah.
Cara
menggunakan : ditempelkan pada bagian yang
luka/bengkak.
5)
Tlusuben
( benda-benda masuk ke dalam tubuh “ daging “ disebabkan oleh kayu dan bambu )
Bahan
: daun
petai cina yang masih muda dan terasi dapur.
Cara
membuat : daun petai cina ditumbuk halus dan ditambah terasi
dapur secukupnya, diaduk sampai merata.
Cara
menggunakan : ditempelkan pada bagian yang sakit,
kemudian dibalut dengan kain pembalut.
13. Pinang ( Areca catechu L. )
Familia : Arecaceae
Pinang umumnya ditanam
di pekarangan, di taman-taman atau dibudidayakan, kadang tumbuh liar di tepi
sungai dan tempat-tempat lain, dapat ditemukan dari 1-1.400 m dpl.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Cacingan
30 gr serbuk biji pinang direbus dengan 2 gelas air,
didihkan perlahan-lahan selama 1 jam. Setelah dingin disaring, minum sekaligus
sebelum makan pagi.
2)
Luka
Biji ditumbuk halus, untuk dipakai
pada luka.
3)
Kudis
Biji pinang digiling halus, tambahkan sedikit air
kapur sirih sampai menjadi adonan seperti bubur. Dipakai untuk memoles bagian
tubuh yang kudis.
4)
Koreng
Pinang, gambir, kapur sirih masing-masing sebesar
telur cecak, tembakau sebesar ibu jari dan 1 lembar daun sirih segar.
Bahan-bahan tersebut dicampur, lalu digiling halus. Lumurkan pada koreng yang
telah dibersihkan.
5)
Disentri
Buah pinang yang warnanya kuning muda, dicuci, lalu
direndam dalam 1 gelas air selama beberapa jam. Minum air rendaman pinang.
6)
Membersihkan
dan memperkuat gigi dan gusi
Biji pinang diiris tipis-tipis. Kunyah setiap hari
selama beberapa menit, lalu ampasnya dibuang.
7)
Sakit
pinggang
Daun secukupnya dicuci bersih, lalu digiling halus.
Tambahkan minyak kelapa secukupnya, panaskan sebentar di atas api.
Hangat-hangat dipakai untuk mengompres bagian pinggang yang sakit.
8)
Difteri
1 butir biji pinang kering digiling halus, seduh
dengan ¾ cangkir air panas dan 1 sendok makan madu. Setelah dingin dipakai
untuk kumur-kumur di tenggorokan selama 2-3 menit, lalu dibuang. Lakukan 3 kali
sehari.
14. Pisang ( Musa Paradisiaca, Linn. )
Familia :
Musaceae
Tumbuhan ini berasal dari Asia dan tersebar di
Spanyol, Italia, Indonesia, Amerika dan bagian dunia yang lain. Tumbuhan pisang
menyukai daerah alam terbuka yang cukup sinar matahari, cocok tumbuh di dataran
rendah sampai pada ketinggian 1.000 meter lebih diatas permukaan laut.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Kanker perut
Bahan : tunas/anak
batang pohon pisang dan 1 potong tumbuhan benalu teh.
Cara membuat : anak pisang
diparut dan diambil airnya sebanyak 4 gelas, kemudian direbus bersama dengan
benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
Cara menggunakan
:
diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore dan dilakukan secara teratur.
2)
Sakit kuning
Bahan : buah pisang emas
yang sudah masak.
Cara menggunakan
:
makan pisang emas yang banyak.
3)
Keluarga
berencana :
Bahan : bunga pisang
ambon.
Cara membuat : direbus dengan
air sampai mendidih
Cara menggunakan
:
diminum airnya 2 kali sehari, pagi hari dan sebelum tidur. Dilakukan selama 7
hari berturut-turut sesudah menstruasi atau melahirkan.
4)
Pendarahan usus
besar
Bahan : tunas/anak
pisang dan 1 potong bonggol benalu teh.
Cara membuat : anak pisang
diparut dan diperas untuk diambil airnya sebanyak 2 gelas kemudian direbus
bersama dengan bonggol benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan
:
disaring dan diminum 2 kali sehari 1 cangkir.
5)
Pendarahan pada
rahim
Bahan : tunas/anak
pisang dan 1 potong bonggol benalu teh.
Cara membuat : anak pisang
diparut dan diambil airnya sebanyak 2 gelas, kemudian direbus bersama dengan
bonggol benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara
menggunakan :
disaring dan diminum 1 kali sehari ½ gelas.
6)
Mencegah
pendarahan sehabis melahirkan
Bahan : batang pohon
pisang.
Cara membuat : batang pohon
pisang diparut untuk diambil airnya.
Cara menggunakan
:
disaring dan diminum 2 kali sehari ½ gelas.
7)
Sariawan usus
Bahan : kulit buah
pisang kluthuk yang sudah masak dan buah pisang mentah.
Cara membuat : kulit pisang
kluthuk dan buah pisang mentah tersebut diiris-iris tipis, kemudian ditumbuk
halus, diperas sampai keluar airnya dan diembun-embunkan semalam di luar rumah.
Cara menggunakan
:
diminum setelah bangun tidur/pagi hari.
8)
Merapatkan
vagina dan mencegah pendarahan
Bahan : batang pohon
pisang batu yang belum berbunga.
Cara membuat : pohon pisang
dipancung untuk diambil airnya yang bersih.
Cara menggunakan
:
digunakan untuk mencuci vagina setelah bersalin.
9)
Ambeien
Bahan : buah pisang
kluthuk yang masih mentah, adas pulasari secukupnya dan 1 potong gula merah.
Cara membuat : buah pisang
kluthuk diparut untuk diambil airnya. Kemudian dicampur dengan bahan lainnya
dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan
:
disaring, lalu diminum.
10) Cacar air
Bahan : bonggol batang
pisang kluthuk, adas pulosari.
Cara membuat : bonggol pisang
diparut untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai
merata.
Cara menggunakan
:
disaring dan diminum.
11)
Telinga bengkak
Bahan : kulit pisang
kustruk
Cara membuat : kulit pisang
dipanggang dan dalam keadaan hangat-hangat diperas untuk diambil airnya.
Cara menggunakan
:
dioleskan pada bagian telinga yang bengkak.
12)
Tenggorokan
bengkak
Bahan : bonggol pisang
kapok ( kepok )
Cara membuat : bonggol pisang
diparut dan diperas untuk diambil airnya.
Cara menggunakan
:
dipakai untuk kumur
13)
Disentri
Bahan : bonggol pisang
kluthuk.
Cara membuat : diparut untuk
diambil airnya sebanyak ½ gelas.
Cara menggunakan
:
diminum 3 hari sekali.
14)
Diare ( orang
dewasa )
Bahan : buah pisang
kapur mentah.
Cara membuat : dibakar
Cara menggunakan
:
dimakan
15)
Diare ( bayi )
Bahan : buah pisang
kapok ( kepok ) mentah.
Cara membuat : diiris-iris dan
digoreng tanpa minyak.
Cara menggunakan
:
dimakan oleh ibu yang sedang menyusui bayi tersebut.
16)
Amandel
Bahan : bonggol batang
pisang.
Cara membuat : diparut dan
diperas untuk diambil airnya.
Cara menggunakan
:
diminum.
15. Pohon merah ( Euphorbia puicherrima Willd.
Et Klotzsch )
Familia : Euphorbia
Tanaman hias yang asalnya dari Meksiko
ini dapat di temukan dari 1-1.400 m dpl, tetapi untuk mendapatkan warna daun
yang cerah lebih cocok bila ditanam pada ketinggian sekitar 600 m dpi.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Radang kulit
erysipelas
Daun secukupnya dicuci bersih, lalu
ditumbuk sampai halus. Balurkan ke bagian tubuh yang sakit.
2)
Melancarkan ASI
10 gr bunga dicuci lalu direbus, minum.
16. Pulai (
Alstonia scholaris [L.] R. Br. )
Familia : Pulai
termasuk suku kamboja-kambojaan, tersebar di seluruh nusantara. Di Jawa pulai
tumbuh di hutan jati, hutan campuran dan hutan kecil di pedesaan, ditemukan
dari dataran rendah sampai 900 m dpl. Pulai kadang ditanam di pekarangan dekat
pagar atau ditanam sebagai pohon hias.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Demam
Kulit batang pulai sebanyak 3 gr dicuci
bersih, lalu direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin,
disaring, tambahkan 1 sendok makan madu lalu diaduk merata. Minum sekaligus.
2)
Malaria
Kulit batang pulai yang sudah digiling
menjadi bubuk, diambil sebanyak 2 sendok makan. Rebus dengan 2 gelas air bersih
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, disaring, minum sekaligus. Lakukan
setiap hari sampai sembuh. Setelah minum obat ini, hindari makanan yang asam
dan pedas. Bila penyakitnya berat, gunakan kulit pulai hitam.
3)
Diare
Minumlah rebusan kulit batang pulai.
4)
Memperkuat
lambung
Kulit batang pulai lapisan sebelah dalam
diremas-remas dalam air, kemudian diminum.
5)
Perut kembung,
limpa membesar
Kulit batang pulai bagian dalam
diremas-remas dengan cuka, lalu minum.
6)
Darah tinggi
Kulit batang pulai ¼ jari, daun kumis
kucing dan daun poncosudo sebanyak 1/5 genggam, daun pegagan, dan daun meniran
masing-masing ¼ genggam, buah ketapang 1 buah, gula enau 3 jari. Semua bahan
dicuci, lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai
tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Setiap
kali minum cukup ¾ gelas.
7)
Kencing manis
Kulit batang pulai sebanyak 2 jari,
dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai
tersisa separuhnya. Setelah dingin disaring, minum ½ jam sebelum makan. Sehari
2 kali, masing-masing ¾ gelas.
8)
Membangkitkan
selera makan
Sebanyak 10 gr bubuk dari kulit batang
pulai diseduh dengan air mendidih. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk limau, 1
sendok makan madu dan sedikit garam, aduk merata. Setelah dingin diminum
sekaligus.
9)
Borok bernanah
Daun pulai kering digiling menjadi serbuk.
Taburkan pada borok bernanah setelah dibersihkan terlebih dahulu. Lakukan 2
kali sehari, sampai sembuh.
10)
Beri-beri
Ambil daun pulai yang masih muda
sebanyak 16 lembar, masukkan ke dalam bambu, lalu direbus dengan air bersih.
Air rebusannya diminum pada pagi hari. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
11)
Wanita setelah
melahirkan ( untuk membersihkan organ dalam )
Sediakan daun pulai dan rimpang jahe
yang segar secukupnya, lalu cuci bersih. Buat menjadi jus atau ditumbuk sampai
halus. Saring dan peras airnya lalu diminum.
12)
Sakit badan dan
dada
Gunakan akar pulai yang dikunyah dengan
pinang. Balurkan pada badan yang sakit.
17. Pulutan ( Urena lobata Linn. )
Familia :
Malvaceae
Jenis tumbuhan
berserat dari suku kapas-kapasan ini tumbuh di daerah iklim tropik termasuk di
Indonesia. Tumbuh liar di halaman, ladang, tanah kosong dan tempat-tempat yang
banyak sinar matahari sampai setinggi + 1 m. 800 m di atas permukaan laut.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Influenza
24 gr akar pulutan direbus, diminum.
2)
Disentri
30-60 gr akar pulutan kering direbus,
diminum.
3)
Keputihan,
kencing keruh
30-60 gr akar pulutan segar direbus,
diminum.
4)
Bengkak karena
nephiritis
30-60 gr akar pulutan segar ditambah air
secukupnya, rebus sampai mendidih, diminum sehari 2 kali.
5)
Koreng berdarah,
bisul
Ditempeli bunga pulutan
18. Putri Malu ( Mimosa pudica Linn. )
Familia :
Mimosaccae
Tumbuh di
pinggir jalan, tanah lapang, cepat berkembang biak, tumbuh tidur di tanah,
kadang-kadang tegak. Batang bulat, berbulu dan berduri.
§ Kegunaan dan cara pamakaian
1)
Insomnia
Daun mimosa pudica 30-60 gr, direbus.
Minum.
2)
Batuk dengan
dahak banyak
Akar putrid malu 10-15 gr, direbus.
3)
Ascariasis
Mimosa pudica 15-30 gr, direbus.
4)
Rheumatik
15 gr akar Mimosa pudica direndam dalam
arak putih 500 cc selama 2 minggu.
19. Rambutan ( Naphelium lappaceum L. )
Familia :
Sapindaceae
Rambutan banyak
ditanam sebagai pohon buah, kadang-kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan
tropis ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan tahunan paling sedikit
2.000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah, hingga ketinggian 300-600
m dpl. Rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim
hujan, sekitar November sampai Februari.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Disentri
Cuci kulit buah rambutan (10 buah )
potong-potong seperlunya. Tambahkan tiga gelas minum air bersih, lalu rebus
sampai airnya tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum sehari 2
kali, masing-masing tiga perempat gelas.
2)
Demam
Cuci kulit buah rambutan yang telah
dikeringkan ( 15 g ). Tambahkan tiga gelas air bersih, lalu rebus sampai
mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari,
masing-masing sepertiga bagian.
3)
Menghitamkan
rambut beruban
Cuci daun rambutan secukupnya, lalu
tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit air sambil diaduk merata sampai menjadi
adonan seperti bubur. Peras dan saring dengan sepotong kain. Gunakan air yang
terkumpul untuk membasahi rambut kepala. Lakukan setiap hari sampai terlihat
hasilnya.
4)
Kencing manis
Gongseng biji rambutan (lima biji), lalu
giling sampai menjadi serbuk. Seduh dengan satu cangkir air panas. Setelah
dingin, minum airnya sekaligus. Lakukan 1-2 kali sehari.
5)
Sariawan
Cuci kulit kayu rambutan (tiga ruas
jari), lalu rebus dengan dua gelas air bersih sampai tersisa satu gelas.
Gunakan untuk berkumur selagi hangat.
20. Rumput mutiara ( Hedyotis corymbosa [L.] Lamk. )
Familia :
Rubiaceae
Rumput tumbuh
rindang berserak, agak lemah, tinggi 15-50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab
di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Rumput ini
mempunyai khasiat sama seperti Hedyotis diffusa Willd.= Rumput lidah ular =
Baihua she she cao.
§ Kegunaan dan cara pemakaian
1)
Memar, pyodermi,
gigitan ular, tersiram air panas, tulang patah, terkilir
Lumatkan herba segar, untuk dibubuhkan
di tempat yang sakit.
2)
Tersiram air
panas
Herba segar secukupnya direbus, untuk
cuci.
3)
Radang usus
buntu (Acute simple appendicitis) dan peritonitis local yang ringan
60 gr herba direbus, dibagi untuk 2-3 x
minum, selama 6-8 hari. Pada kasus berat, harus dengan campuran lain.
4)
Sumbatan saluran
sperma (Epididymic stasis)
30 gr herba ini direbus, minum selama
3-4 minggu, paad kasus-kasus nyeri buah zakar akibat gumpalan sperma setelah
dilakukan pengikatan saluran epididymis.
5)
Kanker
30-60 gr direbus, minum. Ditambahkan
pada pengobatan konvensional/obat anti-neoplastic, baik bersama-sama atau
diberikan berseling.